MAKALAH
MEKANISASI PERTANIAN

Oleh:
FIRMAN (201010200311004)
DYAH KURNIANING TYAS (201010200311035)
JURUSAN AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN-PETERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2011-2012
Kata pengantar
Puji syukur atas Ilahi robbi karena atas karunia rahmat
dan hidayahnya jualah kita masih bisa menghirup udara bebas dan beraktivitas
dalam keseharian kita sehingga penulisahay dapat mempersembah karya kami,
salawat serta slam semoga tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW
yang telah membawa kita ummat manusia dari jaman yang gelap menuju cahaya Ilahi
robbi.
Penulisan
makalah adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan
tugas mata kuliah mekanisasi pertanian
Dalam Penulisan makalah ini
penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan
maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik
dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan
terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam
menyelesaikan penelitian ini, khususnya kepada :
1.
Teman –teman semua yang telah mendukung kami
2.
Bapak dan ibu yang telah senantiasa berdoa untuk kami ananda tercinta
3.
Bapak dosen mata kuliah mekanisasi pertanian
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Di Indonesia, pertanian
merupakan prioritas utama dalam pelaksanaan pembangunan, karena sebagian besar
penduduknya hidup dari sektor pertanian yaitu lebih 75 persen yang tersebar di
seluruh Nusantara. Beberapa usaha yang telah ditempuh pemerintah dalam
meningkatkan produksi hasil pertanian adalah
dengan usaha intensifikasi dan ekstensifikasi. Usaha intensifikasi
adalah suatu usaha untuk meningkatkan daya guna atau kemampuan dari suatu lahan
dengan menerapkan teknologi “Panca Usaha Tani” yang meliputi pemakaian bibit
unggul, pengairan yang teratur, perbaikan kultur teknis, pemupukan dan
pemberantasan hama serta penyakit tanaman, sedangkan ekstensifikasi adalah
suatu usaha yang dapat dilakukan untuk mengolah atau memperluas lahan-lahan
yang terbengkalai dan membuka lahan baru.
Pengolahan tanah secara manual menyerap tenaga
kerja yang besar baik tenaga kerja manusia maupun ternak sebagai tenaga tarik.
Suatu tindakan yang ikut mempengaruhi produksi sekaligus pendapatan petani,
pengolahan tanah mendapatkan perencanaan yang baik. Sebab kesalahan dalam
pengolahan tanah dapat merusak struktur tanah, mempercepat terjadinya erosi,
terjadinya perombakan bahan organik dengan cepat, dan sebagainya. Oleh karena
itu, untuk kelancaran pengerjaan pengolahan tanah dengan alat mekanis maka
memerlukan tenaga yang besar yaitu traktor dan juga perhitungan yang tepat
antara lain dengan melihat kondisi lahan yang akan diolah.
Penggunaan dan pengembangan pemakaian traktor
dalam bidang pertanian merupakan suatu tindakan yang tepat, dan tidak terfokus
pada kegiatan pengolahan tanah saja, tetapi juga untuk kegiatan pertanian
lainnya.
2 tujuan.
Tujuan
dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari mekanisasi
pertanian, dan semoga segala apa yang terdapat di dalam makalah ini dapat
bermanfaat bagi teman-teman semua.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian traktor
Traktor adalah alat/mesin penarik beban yang bersumberdaya mekanis.
Klasifikasi traktor dibedakan menjadi dua macam, yaitu berdasarkan kegunaan dan
jenis roda penggeraknya.
2.1.1Traktor Berdasarkan
Kegunaannya
a. General purpose tractor
b. Special purpose tractor
c. Industrial tractor
d. Plantation tractor
e. Garden tractor
2.1.2 Traktor berdasarkan jenis roda penggeraknya
A. Traktor roda krepyak (crawler
tractor)
a. Standard crawler
tractor
b. Low Ground Preassure Tractor (LGP)
c. Swam Crawler Tractor
d. Extra Swam Crawler Tractor
e. Special Application Crawler Tractor
B. Traktor Roda Karet (Ban)
a. Single Axle
b. Double Axle
2.1.3. Berdasarkan dayanya
dibedakan menjadi:
1. mini traktor : berdaya 12,5 – 20 HP
2.
four wheel drive traktor : berdaya lebih dari 20 HP
2.2 Macam-macam Traktor
Macam-macam traktor;
Contoh gambar berbagai jenis traktor; Traktor kendara dan traktor tangan
Traktor dapat digolongkan
menurut jumlah rodanya, bentuk rodanya, menurut ukurannya, atau menurut
rancangan penggunaannya. Menurut jumlah rodanya, traktor dapat dibagi menjadi:
traktor roda dua, traktor roda tiga dan traktor roda empat. Sedangkan menurut
bentuk rodanya, dapat dibedakan antara traktor beroda berban karet, traktor
dengan roda besi (roda sarang), serta traktor krepyak. Menurut cara
penggunaanya, traktor dapat digolongkan menjadi traktor kendara dan traktor
tangan.
2.2.1. Traktor Kendara
Klasifikasi traktor
kendara; Fungsi traktor kendara; Ciri-ciri umum traktor kendara;
Traktor roda empat dan
traktor krepyak disebut juga traktor kendara, karena pengemudi traktor ini naik
di ruang kemudi dan mengemudikannya menggunakan roda kemudi seperti layaknya
sopir mobil. Traktor roda empat terbagi lagi menjadi beberapa macam. Menurut
rancangan penggunaan pada traktor kendara, dapat dibedakan adanya traktor
standar, traktor kebun, traktor industri, dan traktor kolong tinggi. Menurut
ukurannya, traktor kendara dapat digolongkan menjadi: traktor mini, traktor
besar dan traktor raksasa.
a.
Traktor standar
Traktor standar ialah
traktor yang biasa digunakan di lahan pertanian. Ciri utama ialah ukuran jarak
roda yang standar, ialah sekitar 110 cm dan kolong yang cukup tinggi ialah
sekitar 60 cm. Roda tersebut dapat digeser sedikit pada porosnya sehingga jarak
roda dapat diatur. Traktor ini biasa digunakan untuk pengolahan tanah,
penenaman, serta pekerjaan pemeliharaan tanaman. Jarak roda yang standar
tersebut dimaksudkan agar traktor dapat dijalankan di sela-sela larikan tanaman
yang jaraknya memang telah disesuaikan dengan jarak roda traktor. Sedangkan
kolong yang relatip tinggi dimaksudkan agar ketika traktor melintas di atas
larikan tanaman tidak merusak tanaman tersebut. Pada penggolongan menurut
ukurannya, traktor standar digolongkan sebagai traktor besar.
b.
Traktor kebun
Traktor kebun berukuran lebih
kecil dari traktor standar, serta berkolong rendah. Traktor tersebut dirancang
untuk digunakan pada petak-petak yang kecil, serta tidak dirancang untuk
dijalankan di atas larikan tanaman. Pekerjaan yang bisa dilakukan dengan
traktor kebun ialah pengolahan tanah, pemotongan rumput, pengangkutan
menggunakan trailer, dan sebagainya. Pada pembagian menurut ukuran, traktor
kebun digolongkan sebagai traktor mini.
c.
Traktor industri
Traktor industri ialah
traktor yang dirancang untuk keperluan industri, sehingga rancangannya tidak
perlu memperhatikan keperluan penggunaan di lahan pertanian. Rancangan
ukurannya sangat tergantung keperluan pekerjaannya. Dengan demikian tidak
diperlukan adanya kolong tinggi ataupun jarak roda yang standar. Meskipun
demikian tidak tertutup kemungkinan penggunaan traktor industri untuk pekerjaan
pertanian. Pekerjaan semisal pengangkutan dengan trailer tidak memerlukan
standar jarak roda atau tinggi kolong sehingga dapat menggunakan traktor non
standar (traktor industri atau traktor kebun).
d.
Traktor kolong tinggi
Traktor kolong tinggi
dirancang untuk pekerjaan pada tanaman-tanaman yang memerlukan kolong tinggi
misalnya tebu. Traktor ini dapat dibuat berkolong dengan ketinggian lebih dari
1 meter.
2.2.2 Traktor Tangan
Macam-macam traktor
tangan; Penyebaran penggunaan traktor tangan; Ciri-ciri traktor tangan
Traktor roda dua biasa
dikenal dengan nama traktor tangan. Traktor ini tidak bisa dikendarai sehingga
pengemudi harus berjalan di belakangnya. Alat kemudi berupa setang yang
dipegang dengan tangan kanan dan kiri. Hal inilah barangkali yang menyebabkan
traktor tersebut dinamakan traktor tangan.
Traktor tangan agaknya
adalah mesin penghela yang paling sesuai untuk kebanyak pedesaan di Jawa. Hal
tersebut bisa diperkirakan dengan melihat perkembangan penggunaannya yang pesat
di berbagai pedesaan. Kelebihan traktor tangan dibanding traktor roda empat
antara lain:
- Harganya lebih murah, dikarenakan komponen yang lebih sedikit.
- Kontruksinya lebih sederhana, sehingga perawatan lebih mudah, biaya pemeliharaan lebih murah dibanding traktor roda empat.
- Bisa dirakit sendiri di pedesaan, di bengkel yang tersedia di lokal setempat.
- Kemampuan untuk digunakan pada petak yang kecil serta petak yang berada di tengah sawah milik orang lain. Traktor roda empat tidak mungkin digunakan pada situasi tersebut, karena traktor roda empat membutuhkan adanya jalan ke tiap petak yang akan dikerjai. Sedangkan traktor roda dua dapat melintas melalui sawah tetangga, asal sawah tersebut belum ditanami.
- Penggunaannya lebih mudah, tidak memerlukan ketrampilan yang tinggi.
Traktor tangan biasa
digunakan untuk pekerjaan pengolahan tanah, kebanyakan dengan dipasangi rotary
tiller. Selain itu juga dipakai menggunakan bajak dan garu. Dengan sedikit
modifikasi, traktor tangan dapat dibuat menjadi alat penanam atau pemanen.
Traktor tangan dapat digunakan dengan roda berban karet ataupun roda besi.
2.3. Perkembangan traktor
di berbagai negara;
Traktor di Amerika dan
Eropa, Traktor di Jepang dan Asia Tenggara; Traktor perahu; Traktor kura-kura;
Traktor rakitan lokal; Kisaran daya, jenis penggerak mula, pemakaian sistem
hidrolika.
Di sini akan diberikan dua
contoh rancangan traktor yang mungkin dapat digunakan di persawahan di
Indonesia. Pertama ialah traktor perahu yang dikembangkan di Cina. Traktor
tersebut merupakan rakitan setempat bentuk dasarnya mirip traktor tangan, namun
bagian bawah diberi bentuk seperti perahu. Semua bagian traktor kecuali roda
dan alat pengolah tanahnya berada di bagian dalam perahu. Sedang roda dan alat
pengolah terletak di bawah lunas “perahu” tersebut. Pengemudi duduk di dalam
perahu tersebut. Cara membelokkan adalah seperti pada traktor tangan, ialah
dengan menghentikan salah satu roda. Traktor tersebut cocok untuk sawah yang
lumpurnya terlalu dalam serta untuk tanah rawa (Jawa: “mbel”).
Contoh kedua ialah traktor
kura-kura yang dikembangkan di Pilipina. Traktor tersebut, bentuk dasarnya
ialah traktor tangan. Perubahannya ialah dengan menghilangkan roda dan
menggantinya dengan bajak putar (rotari tiller). Dengan demikian bajak tersebut
berfungsi mengolah tanah sekaligus menggerakkan traktor ke arah depan. Traktor
ini cocok untuk tanah dengan lumpur lembut yang sulit menyebabkan untuk traktor
beroda besi biasa bergerak di atasnya.
2.4
Aplikasi Traktor Pada Lahan Pertanian
1. Pembukaan Dan Penyiapan Lahan
Meliputi pekerjaan penyiapan
suatu luasan tanah (dari berbagai kondisi awal) menjadi suatu lahan yang siap
dipakai untuk pembudidayaan tanaman tertentu. Pekerjaan pembukaan dan penyiapan
lahan umumnya berarti pembukaan suatu luasan hutan menjadi suatu lahan
pertanian. Alat dan Mesin Pertanian yang digunakan misalnya : gergaji mesin (chain
saw), dozer blade, cutaway disk harrow, dan sebagainya.
2. Pengolahan tanah
Pengolahan tanah meliputi
pekerjaan penyiapan/pengolahan lahan sehingga siap ditanami. pengolahan tanah
secara umum dapat dibedakan menjadi pengolahan tanah primer (pengolahan tanah
pertama) dan pengolahan tanah sekunder (pengolahan tanah kedua), meskipun pada
kenyataannya pembedaan tersebut kurang tegas (bisa saling tumpang tindih).
Perbedaan antara pengolahan tanah primer dan pengolahan tanah sekunder biasanya
didasarkan pada kedalaman pengolahan serta hasil olahannya. Pengolahan tanah
pertama biasanya mempunyai kedalaman olah yang lebih dalam ( >15 cm ) dengan
bongkah tanah hasil pengolahan lebih besar, sedangkan pengolahan tanah kedua
mengolah tanah lebih dangkal ( < 15 cm) serta hasil olahannya sudah halus
dengan permukaan tanah yang relatif rata (siap untuk ditanami).
Pada kenyataannya pengolahan
tanah tidak harus dua kali, mungkin ada yang hanya satu kali, ada pula yang
sampai 3 atau 4 kali sebelum lahan menjadi siap untuk ditanami. Dalam hal ini
alat-alat pengolahan tanah yang ke-3 atau ke-4 akan masih digolongkan sebagai
alat-alat pengolahan tanah kedua.
Contoh alat dan mesin pengolahan
tanah pertama adalah: bajak singkal, bajak piringan, bajak pahat (chisel
plow), rotavator atau rotary tiller, cangkul, dan
lain-lain.
Contoh alat dan mesin pengolahan
tanah kedua adalah: garu gerigi, garu pegas (spring tooth harrow),
garu piringan, rotavator, cangkul, dan berbagai macam alat pembentuk
guludan atau juringan.
Untuk tanaman-tanaman semacam
tebu yang selalu membutuhkan adanya pembentukan permukaan tanah sebelum
penanaman (menjadi bentuk juring dan guludan) di lapangan biasanya alat-alat
pengolahan tanah untuk keperluan tersebut akan digolongkan sebagai alat-alat
persiapan tanam, dibedakan dari alat-alat pengolahan tanah. Contoh alat-alat
dimaksud misalnya ialah berbagai macam alat pembentuk juringan/guludan yang
dikenal dengan nama lister, middle breaker, furrower, atau ridger.
Selain dari alat pengolahan
tanah primer dan sekunder, sebenarnya ada alat yang tidak termasuk keduanya
yaitu subsoiler (bajak tanah bawah) yang digunakan untuk memecah lapisan
tanah keras di bawah lapisan olah, meskipun dari satu sisi alat tersebut bisa
digolongkan alat pengolahan tanah pertama.
3. Penanaman
Jelaslah bahwa pekerjaan
penanaman tentu meliputi penempatan benih atau bibit ke tanah atau medium lain
(semisal pasir/air pada kultur pasir/air) sedemikian sehingga diharapkan akan
terjadi pertunasan dan pertumbuhan tanaman dengan bagus.
Contoh Alat dan Mesin penanaman
ialah: pengicir bijian (grain drill), penyebar, pemindahtanam (transplanter),
tugal, dan sebagainya.
4. Pemeliharaan tanaman
Pekerjaan pemeliharaan tanaman
meliputi semua pekerjaan yang dilakukan untuk memelihara tanaman sejak setelah
penanaman sampai panen. Pekerjaan pemeliharaan tanaman antara lain :
penjarangan, pendangiran, penyiangan gulma, pemberantasan hama dan penyakit,
pemberian air irigasi, pemangkasan dan pemupukan.
Contoh alat dan mesin untuk
pemeliharaan tanaman adalah: sabit, cangkul, koret, mesin penyiang gulma, mesin
penabur pupuk, penyemprot, dan sebagainya.
5. P a n e n
Pekerjaan panen meliputi
pengambilan hasil tanaman dari lahan, dan untuk beberapa macam tanaman ditambah
dengan beberapa pengolahan awal semisal perontokan. Pada beberapa mesin pemanen
yang lengkap (combine harvester) pekerjaan panen akan meliputi sampai
diperoleh hasil panen yang bersih, siap untuk diolah lebih lanjut.
Contoh alat/mesin panen adalah
sabit, sabit gerigi, reaper, combine, windrower, dan
sebagainya.
6. Pengolahan hasil (Pasca panen)
Pekerjaan pengolahan hasil
pertanian mencakup seluruh pekerjaan setelah panen sampai hasil tersebut
menjadi barang yang siap untuk dipasarkan (misalnya untuk padi sampai menjadi
gabah kering atau beras). Pada kebanyakan hasil pertanian, pekerjaan yang
mula-mula biasanya berupa pengeringan.
Pekerjaan pasca panen meliputi
antara lain: pembersihan, pengeringan, pemilihan (sortasi), pemilahan (grading),
pengangkutan, penggilingan dan penyimpanan.
Contoh alat dan mesin pasca
panen adalah: alat pengering buatan, perontok bijian, berbagai macam alat/Mesin
pengupas kulit, gilingan, dan lain-lain.
BAB III
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Traktor
adalah alat/mesin penarik beban yang bersumberdaya mekanis. Klasifikasi traktor
dibedakan menjadi dua macam, yaitu berdasarkan kegunaan dan jenis roda
penggeraknya
Alat pertanian berupa
tractor merupakan alat yang sangat multiguna dan sangat efisiensi waktu dalam pengerjaannya kegiatan pertanian dan dalam aplikasi di
lapang tidak begitu bnayk kendala yang di alami jika ingin mengetahui lebih
lanjut mengenai traktor pertanian tersebut.
Adapun kelemahan dari traktor-traktor pertanian
yang adalaha harganya yang mahal dan
masyarakat di Indonesia khususnya yang memiliki ekonomi menengah kebawah sangat
susah dalam memperoleh alat pertanian berupa tractor tesebut selain itu factor
lain juga berpengaruh seperti lahan dan ketinggian tempat.
Macam-macam
traktor pertanian yang ada saat
ini:
a.
Traktor besar
Traktor
besar dicirikan sebagai traktor yang mempunyai dua buah poros roda (beroda empat atau
lebih.
b.
Traktor mini
Traktor ini merupakan
traktor yang mempunyai dua
buah poros roda (beroda empat), sesuai dengan namanya maka ukuran traktor ini relatif lebih kecil
c.
Traktor tangan
Traktor
tangan merupakan traktor pertanian yang hanya mempunyai sebuuah poros roda (beroda dua). Sebagai
daya penggerak utamanya, menggunakan motor diesel silinder tunggal
Sebagai
mesin pengolah tanah traktor haruslah dilengkapi dengan peralatan pengolah
tanahnya, seperti bajak, garu, ataupun bajak rotari. Untuk mengenal traktor
sebagai mesin pengolah tanah, maka perlu dipahami prinsip kerja serta
persyaratan kondisi kerja,
perlengkapan, serta kegunaannya
DAFTAR PUSTAKA
Bainer. Roy, R. A. Kepner, and E. L.
Borger. 1960. Principle of Farm Machinery. Jhon Willey & Sons Inc. New York.
Hardjosoediro. Soekarmanto. 1983. Mekanisasi
Pertanian. Kerjasama Badan Pendidikan, Latihan, dan Penyuluhan Pertanian
(BPLPP) dengan Japan Coorperation Agency (JICA). Jakarta
Berd. Isril dan D. Amir. 1980. Penggunaan
Traktor Kecil untuk Pengelolaan Tanah Sawah. Proyek KUD Model.
Fakultas Pertanian. Universitas Andalas. Padang.
Hal 19.
Soedjono. 1996. Alat Pengolah
Pertanian. Cetakan Pertama. CV Redijaya. Semarang
Saya ingin berbagi kesaksian tentang bagaimana layanan pendanaan Le_Meridian membantu saya dengan pinjaman 2,000,000.00 USD untuk membiayai proyek pertanian ganja saya, saya sangat berterima kasih dan saya berjanji untuk membagikan perusahaan pendanaan yang sah ini kepada siapa pun yang mencari cara untuk memperluas bisnisnya project.the company adalah perusahaan pendanaan UK / USA. Siapa pun yang mencari dukungan keuangan harus menghubungi mereka di lfdsloans@outlook.com Atau lfdsloans@lemeridianfds.com Bpk. Benjamin juga menggunakan whatsapp 1-989-394-3740 untuk mempermudah segala pemohon.
BalasHapus