Rabu, 25 April 2012

MEKANISASI PERTANIAN


MAKALAH

MEKANISASI PERTANIAN

logo umm.jpg

Oleh:

FIRMAN (201010200311004)

DYAH KURNIANING TYAS (201010200311035)













JURUSAN AGRONOMI

FAKULTAS PERTANIAN-PETERNAKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2011-2012



Kata pengantar



            Puji syukur atas Ilahi robbi karena atas karunia rahmat dan hidayahnya jualah kita masih bisa menghirup udara bebas dan beraktivitas dalam keseharian kita sehingga penulisahay dapat mempersembah karya kami, salawat serta slam semoga tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita ummat manusia dari jaman yang gelap menuju cahaya Ilahi robbi.

            Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah mekanisasi pertanian

Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

            Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan penelitian ini, khususnya kepada :

1.      Teman –teman semua yang telah mendukung kami

2.      Bapak dan ibu yang telah senantiasa berdoa untuk kami ananda tercinta

3.      Bapak dosen mata kuliah mekanisasi pertanian



















BAB I

PENDAHULUAN

     

1.1  Latar Belakang

Di Indonesia, pertanian merupakan prioritas utama dalam pelaksanaan pembangunan, karena sebagian besar penduduknya hidup dari sektor pertanian yaitu lebih 75 persen yang tersebar di seluruh Nusantara. Beberapa usaha yang telah ditempuh pemerintah dalam meningkatkan produksi hasil pertanian adalah  dengan usaha intensifikasi dan ekstensifikasi. Usaha intensifikasi adalah suatu usaha untuk meningkatkan daya guna atau kemampuan dari suatu lahan dengan menerapkan teknologi “Panca Usaha Tani” yang meliputi pemakaian bibit unggul, pengairan yang teratur, perbaikan kultur teknis, pemupukan dan pemberantasan hama serta penyakit tanaman, sedangkan ekstensifikasi adalah suatu usaha yang dapat dilakukan untuk mengolah atau memperluas lahan-lahan yang terbengkalai dan membuka lahan baru.

Pengolahan tanah secara manual menyerap tenaga kerja yang besar baik tenaga kerja manusia maupun ternak sebagai tenaga tarik. Suatu tindakan yang ikut mempengaruhi produksi sekaligus pendapatan petani, pengolahan tanah mendapatkan perencanaan yang baik. Sebab kesalahan dalam pengolahan tanah dapat merusak struktur tanah, mempercepat terjadinya erosi, terjadinya perombakan bahan organik dengan cepat, dan sebagainya. Oleh karena itu, untuk kelancaran pengerjaan pengolahan tanah dengan alat mekanis maka memerlukan tenaga yang besar yaitu traktor dan juga perhitungan yang tepat antara lain dengan melihat kondisi lahan yang akan diolah.

Penggunaan dan pengembangan pemakaian traktor dalam bidang pertanian merupakan suatu tindakan yang tepat, dan tidak terfokus pada kegiatan pengolahan tanah saja, tetapi juga untuk kegiatan pertanian lainnya.



2 tujuan.



            Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari mekanisasi pertanian, dan semoga segala apa yang terdapat di dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi teman-teman semua.



BAB II

PEMBAHASAN



2.1 Pengertian traktor

            Traktor adalah alat/mesin penarik beban yang bersumberdaya mekanis. Klasifikasi traktor dibedakan menjadi dua macam, yaitu berdasarkan kegunaan dan jenis roda penggeraknya.



2.1.1Traktor Berdasarkan Kegunaannya

            a. General purpose tractor

            b. Special purpose tractor

            c. Industrial tractor

            d. Plantation tractor

            e. Garden tractor



2.1.2 Traktor berdasarkan jenis roda penggeraknya

            A. Traktor roda krepyak (crawler tractor)

                        a. Standard crawler tractor

                        b. Low Ground Preassure Tractor (LGP)

                        c. Swam Crawler Tractor

                        d. Extra Swam Crawler Tractor

                        e. Special Application Crawler Tractor

            B. Traktor Roda Karet (Ban)

                        a. Single Axle

                        b. Double Axle

2.1.3. Berdasarkan dayanya dibedakan menjadi:

            1. mini traktor : berdaya 12,5 – 20 HP

            2. four wheel drive traktor : berdaya lebih dari 20 HP







2.2  Macam-macam Traktor

Macam-macam traktor; Contoh gambar berbagai jenis traktor; Traktor kendara dan traktor tangan

Traktor dapat digolongkan menurut jumlah rodanya, bentuk rodanya, menurut ukurannya, atau menurut rancangan penggunaannya. Menurut jumlah rodanya, traktor dapat dibagi menjadi: traktor roda dua, traktor roda tiga dan traktor roda empat. Sedangkan menurut bentuk rodanya, dapat dibedakan antara traktor beroda berban karet, traktor dengan roda besi (roda sarang), serta traktor krepyak. Menurut cara penggunaanya, traktor dapat digolongkan menjadi traktor kendara dan traktor tangan.

2.2.1. Traktor Kendara

Klasifikasi traktor kendara; Fungsi traktor kendara; Ciri-ciri umum traktor kendara;

Traktor roda empat dan traktor krepyak disebut juga traktor kendara, karena pengemudi traktor ini naik di ruang kemudi dan mengemudikannya menggunakan roda kemudi seperti layaknya sopir mobil. Traktor roda empat terbagi lagi menjadi beberapa macam. Menurut rancangan penggunaan pada traktor kendara, dapat dibedakan adanya traktor standar, traktor kebun, traktor industri, dan traktor kolong tinggi. Menurut ukurannya, traktor kendara dapat digolongkan menjadi: traktor mini, traktor besar dan traktor raksasa.

a.       Traktor standar

Traktor standar ialah traktor yang biasa digunakan di lahan pertanian. Ciri utama ialah ukuran jarak roda yang standar, ialah sekitar 110 cm dan kolong yang cukup tinggi ialah sekitar 60 cm. Roda tersebut dapat digeser sedikit pada porosnya sehingga jarak roda dapat diatur. Traktor ini biasa digunakan untuk pengolahan tanah, penenaman, serta pekerjaan pemeliharaan tanaman. Jarak roda yang standar tersebut dimaksudkan agar traktor dapat dijalankan di sela-sela larikan tanaman yang jaraknya memang telah disesuaikan dengan jarak roda traktor. Sedangkan kolong yang relatip tinggi dimaksudkan agar ketika traktor melintas di atas larikan tanaman tidak merusak tanaman tersebut. Pada penggolongan menurut ukurannya, traktor standar digolongkan sebagai traktor besar.

b.      Traktor kebun

Traktor kebun berukuran lebih kecil dari traktor standar, serta berkolong rendah. Traktor tersebut dirancang untuk digunakan pada petak-petak yang kecil, serta tidak dirancang untuk dijalankan di atas larikan tanaman. Pekerjaan yang bisa dilakukan dengan traktor kebun ialah pengolahan tanah, pemotongan rumput, pengangkutan menggunakan trailer, dan sebagainya. Pada pembagian menurut ukuran, traktor kebun digolongkan sebagai traktor mini.

c.       Traktor industri

Traktor industri ialah traktor yang dirancang untuk keperluan industri, sehingga rancangannya tidak perlu memperhatikan keperluan penggunaan di lahan pertanian. Rancangan ukurannya sangat tergantung keperluan pekerjaannya. Dengan demikian tidak diperlukan adanya kolong tinggi ataupun jarak roda yang standar. Meskipun demikian tidak tertutup kemungkinan penggunaan traktor industri untuk pekerjaan pertanian. Pekerjaan semisal pengangkutan dengan trailer tidak memerlukan standar jarak roda atau tinggi kolong sehingga dapat menggunakan traktor non standar (traktor industri atau traktor kebun).

d.      Traktor kolong tinggi

Traktor kolong tinggi dirancang untuk pekerjaan pada tanaman-tanaman yang memerlukan kolong tinggi misalnya tebu. Traktor ini dapat dibuat berkolong dengan ketinggian lebih dari 1 meter.

2.2.2 Traktor Tangan

Macam-macam traktor tangan; Penyebaran penggunaan traktor tangan; Ciri-ciri traktor tangan

Traktor roda dua biasa dikenal dengan nama traktor tangan. Traktor ini tidak bisa dikendarai sehingga pengemudi harus berjalan di belakangnya. Alat kemudi berupa setang yang dipegang dengan tangan kanan dan kiri. Hal inilah barangkali yang menyebabkan traktor tersebut dinamakan traktor tangan.

Traktor tangan agaknya adalah mesin penghela yang paling sesuai untuk kebanyak pedesaan di Jawa. Hal tersebut bisa diperkirakan dengan melihat perkembangan penggunaannya yang pesat di berbagai pedesaan. Kelebihan traktor tangan dibanding traktor roda empat antara lain:

  1. Harganya lebih murah, dikarenakan komponen yang lebih sedikit.
  2. Kontruksinya lebih sederhana, sehingga perawatan lebih mudah, biaya pemeliharaan lebih murah dibanding traktor roda empat.
  3. Bisa dirakit sendiri di pedesaan, di bengkel yang tersedia di lokal setempat.
  4. Kemampuan untuk digunakan pada petak yang kecil serta petak yang berada di tengah sawah milik orang lain. Traktor roda empat tidak mungkin digunakan pada situasi tersebut, karena traktor roda empat membutuhkan adanya jalan ke tiap petak yang akan dikerjai. Sedangkan traktor roda dua dapat melintas melalui sawah tetangga, asal sawah tersebut belum ditanami.
  5. Penggunaannya lebih mudah, tidak memerlukan ketrampilan yang tinggi.

Traktor tangan biasa digunakan untuk pekerjaan pengolahan tanah, kebanyakan dengan dipasangi rotary tiller. Selain itu juga dipakai menggunakan bajak dan garu. Dengan sedikit modifikasi, traktor tangan dapat dibuat menjadi alat penanam atau pemanen. Traktor tangan dapat digunakan dengan roda berban karet ataupun roda besi.

2.3. Perkembangan traktor di berbagai negara;

Traktor di Amerika dan Eropa, Traktor di Jepang dan Asia Tenggara; Traktor perahu; Traktor kura-kura; Traktor rakitan lokal; Kisaran daya, jenis penggerak mula, pemakaian sistem hidrolika.

Di sini akan diberikan dua contoh rancangan traktor yang mungkin dapat digunakan di persawahan di Indonesia. Pertama ialah traktor perahu yang dikembangkan di Cina. Traktor tersebut merupakan rakitan setempat bentuk dasarnya mirip traktor tangan, namun bagian bawah diberi bentuk seperti perahu. Semua bagian traktor kecuali roda dan alat pengolah tanahnya berada di bagian dalam perahu. Sedang roda dan alat pengolah terletak di bawah lunas “perahu” tersebut. Pengemudi duduk di dalam perahu tersebut. Cara membelokkan adalah seperti pada traktor tangan, ialah dengan menghentikan salah satu roda. Traktor tersebut cocok untuk sawah yang lumpurnya terlalu dalam serta untuk tanah rawa (Jawa: “mbel”).

Contoh kedua ialah traktor kura-kura yang dikembangkan di Pilipina. Traktor tersebut, bentuk dasarnya ialah traktor tangan. Perubahannya ialah dengan menghilangkan roda dan menggantinya dengan bajak putar (rotari tiller). Dengan demikian bajak tersebut berfungsi mengolah tanah sekaligus menggerakkan traktor ke arah depan. Traktor ini cocok untuk tanah dengan lumpur lembut yang sulit menyebabkan untuk traktor beroda besi biasa bergerak di atasnya.

2.4 Aplikasi Traktor Pada Lahan Pertanian

1. Pembukaan Dan Penyiapan Lahan


Meliputi pekerjaan penyiapan suatu luasan tanah (dari berbagai kondisi awal) menjadi suatu lahan yang siap dipakai untuk pembudidayaan tanaman tertentu. Pekerjaan pembukaan dan penyiapan lahan umumnya berarti pembukaan suatu luasan hutan menjadi suatu lahan pertanian. Alat dan Mesin Pertanian yang digunakan misalnya : gergaji mesin (chain saw), dozer blade, cutaway disk harrow, dan sebagainya.

2. Pengolahan tanah


Pengolahan tanah meliputi pekerjaan penyiapan/pengolahan lahan sehingga siap ditanami. pengolahan tanah secara umum dapat dibedakan menjadi pengolahan tanah primer (pengolahan tanah pertama) dan pengolahan tanah sekunder (pengolahan tanah kedua), meskipun pada kenyataannya pembedaan tersebut kurang tegas (bisa saling tumpang tindih). Perbedaan antara pengolahan tanah primer dan pengolahan tanah sekunder biasanya didasarkan pada kedalaman pengolahan serta hasil olahannya. Pengolahan tanah pertama biasanya mempunyai kedalaman olah yang lebih dalam ( >15 cm ) dengan bongkah tanah hasil pengolahan lebih besar, sedangkan pengolahan tanah kedua mengolah tanah lebih dangkal ( < 15 cm) serta hasil olahannya sudah halus dengan permukaan tanah yang relatif rata (siap untuk ditanami).

Pada kenyataannya pengolahan tanah tidak harus dua kali, mungkin ada yang hanya satu kali, ada pula yang sampai 3 atau 4 kali sebelum lahan menjadi siap untuk ditanami. Dalam hal ini alat-alat pengolahan tanah yang ke-3 atau ke-4 akan masih digolongkan sebagai alat-alat pengolahan tanah kedua.

Contoh alat dan mesin pengolahan tanah pertama adalah: bajak singkal, bajak piringan, bajak pahat (chisel plow), rotavator atau rotary tiller, cangkul, dan lain-lain.

Contoh alat dan mesin pengolahan tanah kedua adalah: garu gerigi, garu pegas (spring tooth harrow), garu piringan, rotavator, cangkul, dan berbagai macam alat pembentuk guludan atau juringan.

Untuk tanaman-tanaman semacam tebu yang selalu membutuhkan adanya pembentukan permukaan tanah sebelum penanaman (menjadi bentuk juring dan guludan) di lapangan biasanya alat-alat pengolahan tanah untuk keperluan tersebut akan digolongkan sebagai alat-alat persiapan tanam, dibedakan dari alat-alat pengolahan tanah. Contoh alat-alat dimaksud misalnya ialah berbagai macam alat pembentuk juringan/guludan yang dikenal dengan nama lister, middle breaker, furrower, atau ridger.

Selain dari alat pengolahan tanah primer dan sekunder, sebenarnya ada alat yang tidak termasuk keduanya yaitu subsoiler (bajak tanah bawah) yang digunakan untuk memecah lapisan tanah keras di bawah lapisan olah, meskipun dari satu sisi alat tersebut bisa digolongkan alat pengolahan tanah pertama.

3. Penanaman


Jelaslah bahwa pekerjaan penanaman tentu meliputi penempatan benih atau bibit ke tanah atau medium lain (semisal pasir/air pada kultur pasir/air) sedemikian sehingga diharapkan akan terjadi pertunasan dan pertumbuhan tanaman dengan bagus.

Contoh Alat dan Mesin penanaman ialah: pengicir bijian (grain drill), penyebar, pemindahtanam (transplanter), tugal, dan sebagainya.

4. Pemeliharaan tanaman


Pekerjaan pemeliharaan tanaman meliputi semua pekerjaan yang dilakukan untuk memelihara tanaman sejak setelah penanaman sampai panen. Pekerjaan pemeliharaan tanaman antara lain : penjarangan, pendangiran, penyiangan gulma, pemberantasan hama dan penyakit, pemberian air irigasi, pemangkasan dan pemupukan.

Contoh alat dan mesin untuk pemeliharaan tanaman adalah: sabit, cangkul, koret, mesin penyiang gulma, mesin penabur pupuk, penyemprot, dan sebagainya.

5. P a n e n


Pekerjaan panen meliputi pengambilan hasil tanaman dari lahan, dan untuk beberapa macam tanaman ditambah dengan beberapa pengolahan awal semisal perontokan. Pada beberapa mesin pemanen yang lengkap (combine harvester) pekerjaan panen akan meliputi sampai diperoleh hasil panen yang bersih, siap untuk diolah lebih lanjut.

Contoh alat/mesin panen adalah sabit, sabit gerigi, reaper, combine, windrower, dan sebagainya.

6. Pengolahan hasil (Pasca panen)


Pekerjaan pengolahan hasil pertanian mencakup seluruh pekerjaan setelah panen sampai hasil tersebut menjadi barang yang siap untuk dipasarkan (misalnya untuk padi sampai menjadi gabah kering atau beras). Pada kebanyakan hasil pertanian, pekerjaan yang mula-mula biasanya berupa pengeringan.

Pekerjaan pasca panen meliputi antara lain: pembersihan, pengeringan, pemilihan (sortasi), pemilahan (grading), pengangkutan, penggilingan dan penyimpanan.

Contoh alat dan mesin pasca panen adalah: alat pengering buatan, perontok bijian, berbagai macam alat/Mesin pengupas kulit, gilingan, dan lain-lain.



BAB III
KESIMPULAN

Traktor adalah alat/mesin penarik beban yang bersumberdaya mekanis. Klasifikasi traktor dibedakan menjadi dua macam, yaitu berdasarkan kegunaan dan jenis roda penggeraknya

Alat pertanian berupa tractor merupakan alat yang sangat multiguna dan sangat efisiensi waktu dalam pengerjaannya kegiatan pertanian dan dalam aplikasi di lapang tidak begitu bnayk kendala yang di alami jika ingin mengetahui lebih lanjut mengenai traktor pertanian tersebut.

Adapun kelemahan dari traktor-traktor pertanian yang adalaha harganya  yang mahal dan masyarakat di Indonesia khususnya yang memiliki ekonomi menengah kebawah sangat susah dalam memperoleh alat pertanian berupa tractor tesebut selain itu factor lain juga berpengaruh seperti lahan dan ketinggian tempat.

Macam-macam traktor pertanian yang ada saat ini:

a. Traktor besar

Traktor besar dicirikan sebagai traktor yang mempunyai dua buah poros roda (beroda empat atau lebih.

b. Traktor mini

Traktor ini merupakan traktor yang mempunyai dua buah poros roda (beroda empat), sesuai dengan namanya maka ukuran traktor ini relatif lebih kecil

c. Traktor tangan

Traktor tangan merupakan traktor pertanian yang hanya mempunyai sebuuah poros roda (beroda dua). Sebagai daya penggerak utamanya, menggunakan motor diesel silinder tunggal

Sebagai mesin pengolah tanah traktor haruslah dilengkapi dengan peralatan pengolah tanahnya, seperti bajak, garu, ataupun bajak rotari. Untuk mengenal traktor sebagai mesin pengolah tanah, maka perlu dipahami prinsip kerja serta persyaratan kondisi kerja, perlengkapan, serta kegunaannya











DAFTAR PUSTAKA








Bainer. Roy, R. A. Kepner, and E. L. Borger. 1960. Principle of Farm Machinery. Jhon Willey & Sons Inc. New York.



Hardjosoediro. Soekarmanto. 1983. Mekanisasi Pertanian. Kerjasama Badan Pendidikan, Latihan, dan Penyuluhan Pertanian (BPLPP) dengan Japan Coorperation Agency (JICA). Jakarta



Berd. Isril dan D. Amir. 1980. Penggunaan Traktor Kecil untuk Pengelolaan Tanah Sawah. Proyek KUD Model. Fakultas Pertanian. Universitas Andalas. Padang. Hal 19.



Soedjono. 1996. Alat Pengolah Pertanian. Cetakan Pertama. CV Redijaya. Semarang



1 komentar:

  1. Saya ingin berbagi kesaksian tentang bagaimana layanan pendanaan Le_Meridian membantu saya dengan pinjaman 2,000,000.00 USD untuk membiayai proyek pertanian ganja saya, saya sangat berterima kasih dan saya berjanji untuk membagikan perusahaan pendanaan yang sah ini kepada siapa pun yang mencari cara untuk memperluas bisnisnya project.the company adalah perusahaan pendanaan UK / USA. Siapa pun yang mencari dukungan keuangan harus menghubungi mereka di lfdsloans@outlook.com Atau lfdsloans@lemeridianfds.com Bpk. Benjamin juga menggunakan whatsapp 1-989-394-3740 untuk mempermudah segala pemohon.

    BalasHapus