Sabtu, 28 Januari 2012

membuat usaha


BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
            Indonesia merupakan daerah tropis yang kaya akan keanekaragaman hayatinya, Indonesia juga berpotensi sebagai lahan budidaya tanaman Hortikultura  ini memungkinkan dikembangkan tanaman sayur-sayuran yang banyak bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan bagi manusia. Sehingga ditinjau dari aspek klimatologis Indonesia sangat tepat untuk dikembangkan untuk bisnis sayuran. Salah satu jenis sayur yang mudah dibudidayakan adalah tanaman sawi. Sayuran berdaun hijau ini termasuk tanaman yang tahan terhadap air hujan, dan dapat dipanen sepanjang tahun tidak tergantung dengan musim. Masa panenpun juga terbilang cukup pendek, setelah 40 hari ditanam sawi sudah dapat dipanen.
            Selain itu sawi merupakan komoditi tanaman yang sangat banyak diminati oleh para konsumen dunia, apalagi oarng-orang yang vegetarian yang tidak suka dengan daging sapi atau ayam hal ini yang membuat sawi berpeluang dalam bisnis, hal ini juga menjadikan keuntungan sendiri bagi para petani sayuran pada umumnya.Tanaman sawi ini merupakan sayuran yang dapat di jadikan beragam jenis makanan sehingga tidak akan bosan untuk mengkonsumsi sayuran yang satu ini dan dapat pula di jadikan pelengkap bagi pengkonsumsi sayuran tersebut seperti di campur dengan mie ayam, bakso atau di jadikan lalapan.Disamping kemudahan dalam proses budidaya juga mudah dalam proses pengolahan menjadi makanan jadi.



1.2 Rumusan Masalah
            Berdasarkan pada latar belakang di atas dapat di kita analisis rumusan masalah sebagai berikut yaitu: bagaimana teknis budidaya tanaman sawi dan bagaimana prospek bisnisnya?
1.3 Tujuansa
Tujuan yang hendak di capai dalam pembuatan makalah ini yitu:
Ø  Untuk memenuhi tugas dasar-dasar managemen,
Ø  Agara para pembaca mengetahui cara budidaya tanaman sawi
Ø  Bagaimana  prospek bisnis tanaman sayuran










BAB 2
PEMBAHASAN
BUDIDAYA TANAMAN SAWI
2.1  KLASIFIKASI BOTANI.
Divisi               : Spermatophyta.
Subdivisi         : Angiospermae.
Kelas               : Dicotyledonae.
Ordo                : Rhoeadales (Brassicales)
Famili              : Cruciferae (Brassicaceae)
Genus              : Brassica
Spesies            : Brassica Juncea
2.2 JENIS-JENIS SAWI.
            Secara umum tanaman sawi biasanya mempunyai daun panjang, halus, tidak berbulu, dan tidak berkrop. Petani kita hanya mengenal 3 macam sawi yang biasa dibudidayakan yaitu : sawi putih (sawi jabung), sawi hijau, dan sawi huma. Sekarang ini masyarakat lebih mengenal caisim alias sawi bakso. Selain itu juga ada pula jenis sawi keriting dan sawi sawi monumen. Caisim alias sawi bakso ada juga yang menyebutnya sawi cina., merupakan jenis sawi yang paling banyak dijajakan di pasar-pasae dewasa ini. Tangkai daunnya panjang, langsing, berwarna putih kehijauan. Daunnya lebar memanjang, tipis dan berwarna hijau. Rasanya yang renyah, segar, dengan sedikit sekali rasa pahit. Selain enak ditumis atau dioseng, juga untuk pedangan mie bakso, mie ayam, atau restoran cina.
2.3 SYARAT TUMBUH
            Sawi bukan tanaman asli Indonesia, menurut asalnya di Asia. Karena Indonesia mempunyai kecocokan terhadap iklim, cuaca dan tanahnya sehingga dikembangkan di Indonesia ini. Tanaman sawi dapat tumbuh baik di tempat yang berhawa panas maupun berhawa dingin, sehingga dapat diusahakan dari dataran rendah maupun dataran tinggi. Meskipun demikian pada kenyataannya hasil yang diperoleh lebih baik di dataran tinggi. Daerah penanaman yang cocok adalah mulai dari ketinggian 5 meter sampai dengan 1.200 meter di atas permukaan laut. Namun biasanya dibudidayakan pada daerah yang mempunyai ketinggian 100 meter sampai 500 meter dpl. Tanaman sawi tahan terhadap air hujan, sehingga dapat di tanam sepanjang tahun. Pada musim kemarau yang perlu diperhatikan adalah penyiraman secara teratur. Berhubung dalam pertumbuhannya tanaman ini membutuhkan hawa yang sejuk. lebih cepat tumbuh apabila ditanam dalam suasana lembab. Akan tetapi tanaman ini juga tidak senang pada air yang menggenang. Dengan demikian, tanaman ini cocok bils di tanam pada akhir musim penghujan. Tanah yang cocok untuk ditanami sawi adalah tanah gembur, banyak mengandung humus, subur, serta pembuangan airnya baik. Derajat kemasaman (pH) tanah yang optimum untuk pertumbuhannya adalah antara pH 6 sampai pH 7.
2.4 BUDIDAYA TANAMAN SAWI
            Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya sayuran pada umumnya. Budidaya konvensional di lahan meliputi proses pengolahan lahan, penyiapan benih, teknik penanaman, penyediaan pupuk dan pestisida, serta pemeliharaan tanaman. Sawi dapat ditanam secara monokultur maupun tunmpang sari. Tanaman yang dapat ditumpangsarikan antara lain : bawang daun, wortel, bayam, kangkung darat. Sedangkan menanam benih sawi ada yang secara langsung tetapi ada juga melalui pembibitan terlebih dahulu. Berikut ini akan dibahas mengenai teknik budidaya sawi secara konvensional di lahan.
2.4.1. BENIH.
            Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Benih yang baik akan menghasilkan tanaman yang tumbuh dengan bagus. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Dan penanaman sawi yang akan dijadikan benih terpisah dari tanaman sawi yang lain. Juga memperhatikan proses yang akan dilakukan mesilnya dengan dianginkan, tempat penyimpanan dan diharapkan lama penggunaan benih tidak lebih dari 3 tahun.
2.4.2. PENGOLAHAN TANAH.
            Pengolahan tanah secara umum melakukan penggemburan dan pembuatan bedengan. Tahap-tahap pengemburan yaitu pencangkulan untuk memperbaiki struktur tanah dan sirkulasi udara dan pemberian pupuk dasar untuk memperbaiki fisik serta kimia tanah yang akan menambah kesuburan lahan yang akan kita gunakan. Tanah yang hendak digemburkan harus dibersihkan dari bebatuan, rerumputan, semak atau pepohonan yang tumbuh. Dan bebas dari daerah ternaungi, karena tanaman sawi suka pada cahaya matahari secara langsung. Sedangkan kedalaman tanah yang dicangkul sedalam 20 sampai 40 cm. Pemberian pupuk organik sangat baik untuk penyiapan tanah. Sebagai contoh pemberian pupuk kandang yang baik yaitu 10 ton/ha. Pupuk kandang diberikan saat penggemburan agar cepat merata dan bercampur dengan tanah yang akan kita gunakan. Bila daerah yang mempunyai pH terlalu rendah (asam) sebaiknya dilakukan pengapuran. Pengapuran ini bertujuan untuk menaikkan derajad keasam tanah, pengapuran ini dilakukan jauh-jauh sebelum penanaman benih, yaitu kira-kira 2 sampai 4 minggu sebelumnya. Sehingga waktu yang baik dalam melakukan penggemburan tanah yaitu 2 – 4 minggu sebelum lahan hendak ditanam. Jenis kapur yang digunakan adalah kapur kalsit (CaCO3) atau dolomit (CaMg(CO3)2).
2.4.3. PEMBIBITAN.
            Pembibitan dapat dilakukan bersamaan dengan pengolahan tanah untuk penanaman. Karena lebih efisien dan benih akan lebih cepat beradaptasi terhadap lingkungannya. Sedang ukuran bedengan pembibitan yaitu lebar 80 – 120 cm dan panjangnya 1 – 3 meter. Curah hujan lebih dari 200 mm/bulan, tinggi bedengan 20 – 30 cm. Dua minggu sebelum di tabur benih, bedengan pembibitan ditaburi dengan pupuk kandang lalu di tambah 20 gram urea, 10 gram TSP, dan 7,5 gram Kcl.
Cara melakukan pembibitan ialah sebagai berikut : benih ditabur, lalu ditutupi tanah setebal 1 – 2 cm, lalu disiram dengan sprayer, kemudian diamati 3 – 5 hari benih akan tumbuh setelah berumur 3 – 4 minggu sejak disemaikan tanaman dipindahkan ke bedengan.
2.4.4. PENANAMAN.
            Bedengan dengan ukuran lebar 120 cm dan panjang sesuai dengan ukuran petak tanah.Tinggi bedeng 20 – 30 cm dengan jarak antar bedeng 30 cm, seminggu sebelum penanaman dilakukan pemupukan terlebih dahulu yaitu pupuk kandang 10 ton/ha, TSP 100 kg/ha, Kcl 75 kg/ha. Sedang jarak tanam dalam bedengan 40 x 40 cm , 30 x 30 dan 20 x 20 cm.Pilihlah bibit yang baik, pindahkan bibit dengan hati-hati, lalu membuat lubang dengan ukuran 4 – 8 x 6 – 10 cm.
2.4.5. PEMELIHARAAN.
            Pemeliharaan adalah hal yang penting. Sehingga akan sangat berpengaruh terhadap hasil yang akan didapat. Pertama-tama yang perlu diperhatikan adalah penyiraman, penyiraman ini tergantung pada musim, bila musim penghujan dirasa berlebih maka kita perlu melakukan pengurangan air yang ada, tetapi sebaliknya bila musim kemarau tiba kita harus menambah air demi kecukupan tanaman sawi yang kita tanam. Bila tidak terlalu panaspenyiraman dilakukan sehari cukup sekali sore atau pagi hari. Tahap selanjutnya yaitu penjarangan, penjarangan dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Selanjutnya tahap yang dilakukan adalah penyulaman, penyulaman ialah tindakan penggantian tanaman ini dengan tanaman baru. Caranya sangat mudah yaitu tanaman yang mati atau terserang hama dan penyakit diganti dengan tanaman yang baru. Penyiangan biasanya dilakukan 2 – 4 kali selama masa pertanaman sawi, disesuaikan dengan kondisi keberadaan gulma pada bedeng penanaman. Biasanya penyiangan dilakukan 1 atau 2 minggu setelah penanaman. Apabila perlu dilakukan penggemburan dan pengguludan bersamaan dengan penyiangan. Pemupukan tambahan diberikan setelah 3 minggu tanam, yaitu dengan urea 50 kg/ha. Dapat juga dengan satu sendok the sekitar 25 gram dilarutkan dalam 25 liter air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan.
2.4.6 HAMA DAN PENYAKIT
A. HAMA
Hama yang sering menyerah tanaman sawi dalah sebagai berikut.
1. Ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis Zell.).
2. Ulat tritip (Plutella maculipennis).
3. Siput (Agriolimas sp.).
4. Ulat Thepa javanica.
5. Cacing bulu (cut worm).
B. PENYAKIT.
Untuk penyakit yang menyerang yaitu:
1.      Penyakit akar pekuk.
2. Bercak daun alternaria.
3. Busuk basah (soft root).
4. Penyakit embun tepung (downy mildew).
5. Penyakit rebah semai (dumping off).
6. Busuk daun.
7. busuk Rhizoctonia (bottom root).
8. Bercak daun.
9. Virus mosaik.

2.4.7 PANEN DAN PENANGANAN PASCA PANEN.
Dalam hal pemanenan penting sekali diperhatikan umur panen dan cara panennya. Umur panen sawi paling lama 70 hari. Paling pendek umur 40 hari. Terlebih dahulu melihat fisik tanaman seperti warna, bentuk dan ukuran daun. Cara panen ada 2 macam yaitu mencabut seluruh tanaman beserta akarnya dan dengan memotong bagian pangkal batang yang berada di atas tanah dengan pisau tajam.

Pasca panen sawi yang perlu diperhatikan adalah :
1. Pencucian dan pembuangan kotoran.
2. Sortasi.
3. Pengemasan.
4. Penympanan.
5. Pengolahan.
2.5 PENANAMAN VERTIKULTUR
Langkah – angkah penanaman secara vertikultur adalah sebagai berikut :
1.      Benih disemaikan pada kotak persemaian denagn media pasir. Bibit dirawat hingga siap ditanaman pada umur 14 hari sejak benih disemaikan.
2.      Sediakan media tanam berupa tanah top soil, pupuk kandang, pasir dan kompos dengan perbandingan 2:1:1:1 yang dicampur secara merata.
3.      Masukkan campuran media tanam tersebut ke dalam polibag yang berukuran 20 x 30 cm.
4.      Pindahkan bibit tanaman yang sudah siap tanam ke dalam polibag yang tersedia. Tanaman yang dipindahkan biasanya telah berdaun 3 – 5 helai.
5.      Polibag yang sudah ditanami disusun pada rak-rak yang tersedia pada Lath House.
2.6 PENANAMAN HIDROPONIK.
Langkah-langkah penanaman secara hidroponik adalah sebagai berikut :
1.      Siapkan wadah persemaian . Masukkan media berupa pasir halus yang disterilkan setebal 3 – 4 cm. Taburkan benih sawi di atasnya selanjutnya tutupi kembali dengan lapisan pasir setebal 0,5 cm.
2.      Setelah bibit tumbuh dan berdaun 3 – 5 helai (umur 3 – 4 minggu0, bibit dicabut dengan hati-hati, selanjutnya bagian akarnya dicuci dengan air hingga bersih, akar yang terlalu panjang dapat digunting.
3.       Bak penanaman diisi bagian bawahnya dengan kerikil steril setebal 7 – 10 cm, selanjutnya di sebelah atas ditambahkan lapisan pasir kasar yang juga sudah steril setebal 20 cm.
4.      Buat lubang penanaman dengan jarak sekitar 25 x 25 cm, masukkan bibit ke lubang tersebut, tutupi bagian akar bibit dengan media hingga melewati leher akar, usahakan posisi bibit tegak lurus dengan media.
5.      Berikan larutan hidroponik lewat penyiraman, dapat pula pemberian dilakukan dengan sistem drip irigation atau sistem lainnya, tanaman baru selanjutnya dipelihara hingga tumbuh besar.
2.7. MANFAAT TANAMA SAWI.
            Manfaat sawi sangat baik untuk menghilangkan rasa gatal di tenggorokan pada penderita batuk. Penyembuh penyakit kepala, bahan pembersih darah, memperbaiki fungsi ginjal, serta memperbaiki dan memperlancar pencernaan.Sedangkan kandungan yang terdapat pada sawi adalah protein, lemak, karbohidrat, Ca, P, Fe, Vitamin A, Vitamin B, dan Vitamin C.

 


BAB III

PROSPEK BISNIS DAN ANEKA KULINER

3.1 Info Bisnis Budidaya Sayur Sawi

            Salah satu jenis sayur yang mudah dibudidayakan adalah tanaman sawi. Sayuran berdaun hijau ini termasuk tanaman yang tahan terhadap air hujan, dan dapat dipanen sepanjang tahun tidak tergantung dengan musim. Masa panenpun juga terbilang cukup pendek, setelah 40 hari ditanam sawi sudah dapat dipanen.
            Selain bisa dibudidayakan di lahan yang luas, sayur juga bisa ditanam menggunakan polybag. Sehingga bisa memanfaatkan lahan yang tidak terlalu luas. Anda bisa menggunakan polybag yang berukuran 10 cm, kemudian diisi dengan media tanam campuran tanah dan kompos. Lubangi bagian tengah media dengan telunjuk sedalam 1 cm, kemudian masukan bibit ke dalamnya, dan di tutup kembali dengan media. Semprot dengan air, dan lindungi dari sinar matahari secara langsung. 1-3 hari mulai bibit tersebut akan mulai kerkecambah. Jika system budidaya dengan polybag tentunya lahan yang di butuhkan tidak perlu luas dan modal budidaya tentunya telah berkurang, bahkan lahan pekarangan rumah yang sempit bisa dijadikan lahan tempat budidaya.Karena cara budidaya yang mudah dan modal yang tidak terlalu menguras kantong, membuat para pelaku bisnis di bidang pertanian menjadi tertarik untuk berbisnis sayuran sawi tersebut.
            Beberapa jenis sawi yang saat ini cukup popular dan banyak dikonsumsi masyarakat, antara lain sawi hijau, sawi putih dan sawi pakcoy atau caisim. Dari ketiga jenis sawi tersebut, pakcoy termasuk jenis yang banyak dibudidayakan petani saat ini. Batang dan daunnya yang lebih lebar dari sawi hijau biasa, membuat sawi jenis ini lebih sering digunakan masyarakat dalam berbagai menu masakan. Hal ini tentu memberikan prospek bisnis yang cukup cerah bagi para petani sawi pakcoy, karena permintaan pasarnya cukup tinggi.
            Untuk membudidayakan sawi pakcoy, sebaiknya pilih daerah yang memiliki suhu 15-30° celcius, dan memiliki curah hujan lebih dari 200 mm/bulan. Sehingga tanaman ini cukup tahan untuk dibudidayakan di dataran rendah. Tahapan budidaya sawi pakcoy di dataran tinggi dan di dataran rendah juga tidak terlalu berbeda, yaitu meliputi penyiapan benih, pengolahan lahan, teknik penanaman, penyediaan pupuk dan pestisida, serta proses pemeliharaan tanaman. Berikut kami berikan informasi tahapan budidaya sayur sawi pakcoy yang dapat membantu Anda.
3.1.1.   Kelebihan bisnis

Budidaya sayur sawi yang mudah dan murah serta tidak butuh waktu lama untuk menikmati hasil panen, hanaya butuh waktu 40 hari setelah tanam kita telah bisa menikmati panen dan tanaman ini dapat di tumpang sarikan dengan tanaman lainnya, sehingga memberikan kesan bahawa bisnis di bidang ini sangat menggiurkan.
3.1.2.Kekurangan bisnis

Kendala bisnis sebagian besar para petani belum mendapatkan para pelanggan yang bisa secara rutin membeli hasil panen sesuai dengan harga yang di tawarkan para petani walaupun banyak para pelanggan dan pengepul langsung ke petani, selain itu para petani sering terkendala dengan daerah budidaya seperti di malang tentunay hanay beberapa daerah saja yang bisa di tanami sawi dengan hasil maksimal seperti Batu dan sekitarnya.

3.1.3 Pemasaran

Pemasaran hasil budidaya sayur bisa dilakukan dengan adanya kerjasama antara petani dan pedagang sayur yang ada di pasar-pasar. Sehingga hasil budidaya disetorkan langsung kepada para pedagang sayur di berbagai pasar yang ada kota tersebut. Atau bisa juga memasarkannya dengan menjalin hubungan kerja ke beberapa pelaku bisnis makanan, biasanya mereka mencari bahan baku sayur langsung ke petani untuk memperoleh harga yang lebih murah.

Selain itu biasanya ada pengepul yang membeli hasil budidaya sayur untuk didistribusikan ke luar daerah, jadi pemasaran bisnis Anda semakin luas. Bukan hanya di dalam kota saja, namun juga dipasarkan di kota-kota lainnya.
Jika tanaman sayuran yang di tawarkan adalah sayuran organik maka harga akan 2 kali lipat dari sayuran kimia dan ini bisa di supplay ke supleyer atau restoran dan mall serta took-toko sayuran organic dalm dan luar kota.
3.2 Aneka Kuliner Dari Sawi
1.      Kripik Sawi
Bahan:
  • 1 ikat bayam merah, petik daunnya, cuci bersih, tiriskan
  • 1 buah wortel, bersihkan, iris tipis memanjang
            Bahan Pencelup:
  • 100 gr terigu protein rendah
  • 1 sdt tepung tapioka
  • 1 sdt garam
  • 1/4 sdt lada bubuk, sesuai selera
  • 1/4 sdt ketumbar bubuk
  • 125 ml air
           
Cara Membuat:
  1. Campur semua bahan pencelup, kecuali air, aduk rata.
  2. Tambahkan air sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga agak kental.
  3. Panaskan minyak dalam wajan. Celupkan sayuran ke adonan pencelup, lalu goreng hingga kuning kecoklatan.
  4. Angkat, tiriskan.

2.      Sawi putih Saos Tiram


Bahan yang harus disiapkan
1.      Beberapa lembar sawi putih (sesuai porsi tiap individu)
2.      Sedikit minyak goreng untuk menumis
3.      Bawang putih, iris halus
4.      Beberapa butir bakso olahan, potong kecil
5.      Kecap asin secukupnya
6.      Saos tiram secukupnya
7.      Sedikit gula pasir

Cara membuat:
1. Iris kasar sawi putih
2. Panaskan minyak goreng dalam wajan, tumis bawang putih hingga harum.
3. Masukkan bakso olahan, tumis sebentar.
4. Masukkan sawi putih, aduk. Masukkan saos tiram, kecap asin, gula pasir, aduk.
 Karena sawi putih mempunyai kandungan air yang banyak, maka tidak perlu ditambahkan kaldu atau air ketika memasak sayur ini. Namun, bila Anda menyukai sayur berkuah, kaldu dapat ditambahkan ketika sawi putih dimasukkan ke dalam wajan; lalu masak sampai mendidih. Terakhir masukkan saos tiram, kecap asin, dan gula pasir.
Catatan :
*) Brokoli dan sawi daging juga dapat dimasak dengan cara yang sama. Namun untuk brokoli, rebus dengan air mendidih selama satu menit sebelum dimasukkan dalam wajan untuk ditumis. Atau, brokoli di siram dengan air mendidih.

3.   Soun Goreng Jamur

Bahan-bahan :
  • 200 gr soun , rendam 10 menit, potong 2 bagian
  • 6 bh jamur shitake kering, rendam air panas hingga lunak, iris-iris
  • 100 gr Sawi putih, potong 1 cm
  • 100 gr daging ayam fillet, potong kecil panjang
  • 50 gr udang kupas
  • 2 btr telor ayam
  • 1 lbr daun seledri, potong kasar
  • 1 lbr daun bawang, potong kasar
  • 2 sdm blue band
  • 2 sdm miyak goreng
Bumbu :
  • 4 siung bawang putih, memarkan
  • 1 bks Royco ayam
  • 1 sdm kecap asin
  • 1/2 sdt lada
  • 1 sdt gula pasir
  • 50 ml kaldu / air
  • 1 sdm kecap manis
Cara membuat :
  1. Panaskan blue band dan minyak goreng lalu tumis bawang putih hingga harum, masukkan ayam dan udang masak hingga berubah warna.
  2. Tambahkan Telor, Jamur biarkan sampai matang lalu tambahkan sawi dan semua bumbu.
  3. Tambahkan soun, kaldu , daun bawang seledri aduk hingga rata dan bumbu meresap.
  4. Angkat dan sajikan hangat





















BAB IV
PENUTUP
5.1Kesimpulan
Usaha pertanian di bidang budidaya tanaman hortikultura khususnya tanaman sayuran sawi sangat baiak sekali untuk di kembangkan di Indonesia yang merupakan daerah tropis yang cocok untuk tanaman tersebut.Selain itu bisnis di bidang pengolahan sayuran cukup jarang di temui di masyarakat Indonesia hal tersebut sangat menguntung para pelaku usaha jika berkeinginan terjun langsung di dunia tersebut. Untuk di olah menjadi makanan yang siap konsumsi, sawi bisa kita buat menjadi berbagai macam olahan seperti kripik sawi dan laian-lain.
5.2 Saran
Menurut saya, usaha tani yang begerak di bidang budidaya tanaman hortikulltura sangat menjanjikan karena usaha ini dapat member kuntungn yang sangat besar dan prospek kedepannya juga sangat cerah mengingat tanaman ini tidak terlalu sulit dala budidaya namun perlu cara yang baik dan ramah lingkungan agar tekhnis budidaya dapat berjalan dengan baik dan lancer serta dapat terus berkesinambungan.




DAFAR PUSATAKA
Ø  Anonimous 2011: Budidaya Sayuran di dataran rendah (online)
            Diakses tanggal 23 desember 2011
Ø  Anonimous 2011: info bisnis budidaya sayuran sawi (online)
            Diakses tanggal 22 desember 2011
Ø  Anonimous 2011: macam-macam olahan sawi asin (online)
            Diakses tanggal 20 desember 2011
Ø  Anonimous 2011: budidaya tanaman sayuran (online)
            Diakses tanggal 20 desember 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar