BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia
merupakan daerah tropis yang kaya akan keanekaragaman hayatinya, Indonesia juga
berpotensi sebagai lahan budidaya tanaman Hortikultura ini memungkinkan dikembangkan tanaman
sayur-sayuran yang banyak bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan bagi
manusia. Sehingga ditinjau dari aspek klimatologis Indonesia sangat tepat untuk
dikembangkan untuk bisnis sayuran. Salah satu jenis sayur yang mudah
dibudidayakan adalah tanaman sawi. Sayuran berdaun hijau ini termasuk tanaman
yang tahan terhadap air hujan, dan dapat dipanen sepanjang tahun tidak
tergantung dengan musim. Masa panenpun juga terbilang cukup pendek, setelah 40
hari ditanam sawi sudah dapat dipanen.
Selain
itu sawi merupakan komoditi tanaman yang sangat banyak diminati oleh para
konsumen dunia, apalagi oarng-orang yang vegetarian yang tidak suka dengan
daging sapi atau ayam hal ini yang membuat sawi berpeluang dalam bisnis, hal
ini juga menjadikan keuntungan sendiri bagi para petani sayuran pada umumnya.Tanaman
sawi ini merupakan sayuran yang dapat di jadikan beragam jenis makanan sehingga
tidak akan bosan untuk mengkonsumsi sayuran yang satu ini dan dapat pula di
jadikan pelengkap bagi pengkonsumsi sayuran tersebut seperti di campur dengan
mie ayam, bakso atau di jadikan lalapan.Disamping kemudahan dalam proses
budidaya juga mudah dalam proses pengolahan menjadi makanan jadi.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang di
atas dapat di kita analisis rumusan masalah sebagai berikut yaitu: bagaimana
teknis budidaya tanaman sawi dan bagaimana prospek bisnisnya?
1.3 Tujuansa
Tujuan
yang hendak di capai dalam pembuatan makalah ini yitu:
Ø Untuk memenuhi tugas dasar-dasar
managemen,
Ø Agara para pembaca mengetahui cara
budidaya tanaman sawi
Ø Bagaimana prospek bisnis tanaman sayuran
BAB 2
PEMBAHASAN
BUDIDAYA TANAMAN SAWI
2.1
KLASIFIKASI BOTANI.
Divisi
: Spermatophyta.
Subdivisi : Angiospermae.
Kelas : Dicotyledonae.
Ordo : Rhoeadales (Brassicales)
Famili : Cruciferae (Brassicaceae)
Genus : Brassica
Spesies : Brassica Juncea
2.2
JENIS-JENIS SAWI.
Secara umum tanaman sawi biasanya
mempunyai daun panjang, halus, tidak berbulu, dan tidak berkrop. Petani kita
hanya mengenal 3 macam sawi yang biasa dibudidayakan yaitu : sawi putih (sawi
jabung), sawi hijau, dan sawi huma. Sekarang ini masyarakat lebih mengenal
caisim alias sawi bakso. Selain itu juga ada pula jenis sawi keriting dan sawi
sawi monumen. Caisim alias sawi bakso ada juga yang menyebutnya sawi cina.,
merupakan jenis sawi yang paling banyak dijajakan di pasar-pasae dewasa ini.
Tangkai daunnya panjang, langsing, berwarna putih kehijauan. Daunnya lebar
memanjang, tipis dan berwarna hijau. Rasanya yang renyah, segar, dengan sedikit
sekali rasa pahit. Selain enak ditumis atau dioseng, juga untuk pedangan mie
bakso, mie ayam, atau restoran cina.
2.3
SYARAT TUMBUH
Sawi bukan tanaman asli Indonesia,
menurut asalnya di Asia. Karena Indonesia mempunyai kecocokan terhadap iklim,
cuaca dan tanahnya sehingga dikembangkan di Indonesia ini. Tanaman sawi dapat
tumbuh baik di tempat yang berhawa panas maupun berhawa dingin, sehingga dapat
diusahakan dari dataran rendah maupun dataran tinggi. Meskipun demikian pada
kenyataannya hasil yang diperoleh lebih baik di dataran tinggi. Daerah
penanaman yang cocok adalah mulai dari ketinggian 5 meter sampai dengan 1.200
meter di atas permukaan laut. Namun biasanya dibudidayakan pada daerah yang
mempunyai ketinggian 100 meter sampai 500 meter dpl. Tanaman sawi tahan
terhadap air hujan, sehingga dapat di tanam sepanjang tahun. Pada musim kemarau
yang perlu diperhatikan adalah penyiraman secara teratur. Berhubung dalam
pertumbuhannya tanaman ini membutuhkan hawa yang sejuk. lebih cepat tumbuh
apabila ditanam dalam suasana lembab. Akan tetapi tanaman ini juga tidak senang
pada air yang menggenang. Dengan demikian, tanaman ini cocok bils di tanam pada
akhir musim penghujan. Tanah yang cocok untuk ditanami sawi adalah tanah
gembur, banyak mengandung humus, subur, serta pembuangan airnya baik. Derajat
kemasaman (pH) tanah yang optimum untuk pertumbuhannya adalah antara pH 6
sampai pH 7.
2.4
BUDIDAYA TANAMAN SAWI
Cara bertanam sawi sesungguhnya tak
berbeda jauh dengan budidaya sayuran pada umumnya. Budidaya konvensional di
lahan meliputi proses pengolahan lahan, penyiapan benih, teknik penanaman,
penyediaan pupuk dan pestisida, serta pemeliharaan tanaman. Sawi dapat ditanam
secara monokultur maupun tunmpang sari. Tanaman yang dapat ditumpangsarikan
antara lain : bawang daun, wortel, bayam, kangkung darat. Sedangkan menanam
benih sawi ada yang secara langsung tetapi ada juga melalui pembibitan terlebih
dahulu. Berikut ini akan dibahas mengenai teknik budidaya sawi secara
konvensional di lahan.
2.4.1.
BENIH.
Benih merupakan salah satu faktor
penentu keberhasilan usaha tani. Benih yang baik akan menghasilkan tanaman yang
tumbuh dengan bagus. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam
sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin
mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan
kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita
perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya.
Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik
adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil
pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang
akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Dan penanaman sawi
yang akan dijadikan benih terpisah dari tanaman sawi yang lain. Juga
memperhatikan proses yang akan dilakukan mesilnya dengan dianginkan, tempat
penyimpanan dan diharapkan lama penggunaan benih tidak lebih dari 3 tahun.
2.4.2.
PENGOLAHAN TANAH.
Pengolahan tanah secara umum
melakukan penggemburan dan pembuatan bedengan. Tahap-tahap pengemburan yaitu
pencangkulan untuk memperbaiki struktur tanah dan sirkulasi udara dan pemberian
pupuk dasar untuk memperbaiki fisik serta kimia tanah yang akan menambah
kesuburan lahan yang akan kita gunakan. Tanah yang hendak digemburkan harus
dibersihkan dari bebatuan, rerumputan, semak atau pepohonan yang tumbuh. Dan
bebas dari daerah ternaungi, karena tanaman sawi suka pada cahaya matahari
secara langsung. Sedangkan kedalaman tanah yang dicangkul sedalam 20 sampai 40
cm. Pemberian pupuk organik sangat baik untuk penyiapan tanah. Sebagai contoh
pemberian pupuk kandang yang baik yaitu 10 ton/ha. Pupuk kandang diberikan saat
penggemburan agar cepat merata dan bercampur dengan tanah yang akan kita
gunakan. Bila daerah yang mempunyai pH terlalu rendah (asam) sebaiknya
dilakukan pengapuran. Pengapuran ini bertujuan untuk menaikkan derajad keasam
tanah, pengapuran ini dilakukan jauh-jauh sebelum penanaman benih, yaitu
kira-kira 2 sampai 4 minggu sebelumnya. Sehingga waktu yang baik dalam melakukan
penggemburan tanah yaitu 2 – 4 minggu sebelum lahan hendak ditanam. Jenis kapur
yang digunakan adalah kapur kalsit (CaCO3) atau dolomit (CaMg(CO3)2).
2.4.3.
PEMBIBITAN.
Pembibitan dapat dilakukan bersamaan
dengan pengolahan tanah untuk penanaman. Karena lebih efisien dan benih akan
lebih cepat beradaptasi terhadap lingkungannya. Sedang ukuran bedengan
pembibitan yaitu lebar 80 – 120 cm dan panjangnya 1 – 3 meter. Curah hujan
lebih dari 200 mm/bulan, tinggi bedengan 20 – 30 cm. Dua minggu sebelum di
tabur benih, bedengan pembibitan ditaburi dengan pupuk kandang lalu di tambah
20 gram urea, 10 gram TSP, dan 7,5 gram Kcl.
Cara melakukan pembibitan ialah sebagai berikut : benih ditabur, lalu ditutupi tanah setebal 1 – 2 cm, lalu disiram dengan sprayer, kemudian diamati 3 – 5 hari benih akan tumbuh setelah berumur 3 – 4 minggu sejak disemaikan tanaman dipindahkan ke bedengan.
Cara melakukan pembibitan ialah sebagai berikut : benih ditabur, lalu ditutupi tanah setebal 1 – 2 cm, lalu disiram dengan sprayer, kemudian diamati 3 – 5 hari benih akan tumbuh setelah berumur 3 – 4 minggu sejak disemaikan tanaman dipindahkan ke bedengan.
2.4.4.
PENANAMAN.
Bedengan dengan ukuran lebar 120 cm
dan panjang sesuai dengan ukuran petak tanah.Tinggi bedeng 20 – 30 cm dengan
jarak antar bedeng 30 cm, seminggu sebelum penanaman dilakukan pemupukan
terlebih dahulu yaitu pupuk kandang 10 ton/ha, TSP 100 kg/ha, Kcl 75 kg/ha. Sedang
jarak tanam dalam bedengan 40 x 40 cm , 30 x 30 dan 20 x 20 cm.Pilihlah bibit
yang baik, pindahkan bibit dengan hati-hati, lalu membuat lubang dengan ukuran
4 – 8 x 6 – 10 cm.
2.4.5.
PEMELIHARAAN.
Pemeliharaan adalah hal yang
penting. Sehingga akan sangat berpengaruh terhadap hasil yang akan didapat.
Pertama-tama yang perlu diperhatikan adalah penyiraman, penyiraman ini
tergantung pada musim, bila musim penghujan dirasa berlebih maka kita perlu
melakukan pengurangan air yang ada, tetapi sebaliknya bila musim kemarau tiba
kita harus menambah air demi kecukupan tanaman sawi yang kita tanam. Bila tidak
terlalu panaspenyiraman dilakukan sehari cukup sekali sore atau pagi hari. Tahap
selanjutnya yaitu penjarangan, penjarangan dilakukan 2 minggu setelah
penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Selanjutnya
tahap yang dilakukan adalah penyulaman, penyulaman ialah tindakan penggantian
tanaman ini dengan tanaman baru. Caranya sangat mudah yaitu tanaman yang mati
atau terserang hama dan penyakit diganti dengan tanaman yang baru. Penyiangan
biasanya dilakukan 2 – 4 kali selama masa pertanaman sawi, disesuaikan dengan
kondisi keberadaan gulma pada bedeng penanaman. Biasanya penyiangan dilakukan 1
atau 2 minggu setelah penanaman. Apabila perlu dilakukan penggemburan dan
pengguludan bersamaan dengan penyiangan. Pemupukan tambahan diberikan setelah 3
minggu tanam, yaitu dengan urea 50 kg/ha. Dapat juga dengan satu sendok the
sekitar 25 gram dilarutkan dalam 25 liter air dapat disiramkan untuk 5 m
bedengan.
2.4.6
HAMA DAN PENYAKIT
A.
HAMA
Hama yang
sering menyerah tanaman sawi dalah sebagai berikut.
1. Ulat
titik tumbuh (Crocidolomia binotalis Zell.).
2. Ulat tritip (Plutella maculipennis).
3. Siput (Agriolimas sp.).
4. Ulat Thepa javanica.
5. Cacing bulu (cut worm).
2. Ulat tritip (Plutella maculipennis).
3. Siput (Agriolimas sp.).
4. Ulat Thepa javanica.
5. Cacing bulu (cut worm).
B.
PENYAKIT.
Untuk
penyakit yang menyerang yaitu:
1. Penyakit akar pekuk.
2. Bercak daun alternaria.
3. Busuk basah (soft root).
4. Penyakit embun tepung (downy mildew).
5. Penyakit rebah semai (dumping off).
6. Busuk daun.
7. busuk Rhizoctonia (bottom root).
8. Bercak daun.
9. Virus mosaik.
2. Bercak daun alternaria.
3. Busuk basah (soft root).
4. Penyakit embun tepung (downy mildew).
5. Penyakit rebah semai (dumping off).
6. Busuk daun.
7. busuk Rhizoctonia (bottom root).
8. Bercak daun.
9. Virus mosaik.
2.4.7 PANEN DAN PENANGANAN PASCA
PANEN.
Dalam
hal pemanenan penting sekali diperhatikan umur panen dan cara panennya. Umur
panen sawi paling lama 70 hari. Paling pendek umur 40 hari. Terlebih dahulu
melihat fisik tanaman seperti warna, bentuk dan ukuran daun. Cara panen ada 2
macam yaitu mencabut seluruh tanaman beserta akarnya dan dengan memotong bagian
pangkal batang yang berada di atas tanah dengan pisau tajam.
Pasca
panen sawi yang perlu diperhatikan adalah :
1. Pencucian dan pembuangan kotoran.
2. Sortasi.
3. Pengemasan.
4. Penympanan.
5. Pengolahan.
2. Sortasi.
3. Pengemasan.
4. Penympanan.
5. Pengolahan.
2.5
PENANAMAN VERTIKULTUR
Langkah
– angkah penanaman secara vertikultur adalah sebagai berikut :
1.
Benih
disemaikan pada kotak persemaian denagn media pasir. Bibit dirawat hingga siap
ditanaman pada umur 14 hari sejak benih disemaikan.
2.
Sediakan
media tanam berupa tanah top soil, pupuk kandang, pasir dan kompos dengan
perbandingan 2:1:1:1 yang dicampur secara merata.
3.
Masukkan
campuran media tanam tersebut ke dalam polibag yang berukuran 20 x 30 cm.
4.
Pindahkan
bibit tanaman yang sudah siap tanam ke dalam polibag yang tersedia. Tanaman
yang dipindahkan biasanya telah berdaun 3 – 5 helai.
5.
Polibag
yang sudah ditanami disusun pada rak-rak yang tersedia pada Lath House.
2.6
PENANAMAN HIDROPONIK.
Langkah-langkah
penanaman secara hidroponik adalah sebagai berikut :
1.
Siapkan
wadah persemaian . Masukkan media berupa pasir halus yang disterilkan setebal 3
– 4 cm. Taburkan benih sawi di atasnya selanjutnya tutupi kembali dengan
lapisan pasir setebal 0,5 cm.
2.
Setelah
bibit tumbuh dan berdaun 3 – 5 helai (umur 3 – 4 minggu0, bibit dicabut dengan
hati-hati, selanjutnya bagian akarnya dicuci dengan air hingga bersih, akar
yang terlalu panjang dapat digunting.
3.
Bak penanaman diisi bagian bawahnya dengan
kerikil steril setebal 7 – 10 cm, selanjutnya di sebelah atas ditambahkan
lapisan pasir kasar yang juga sudah steril setebal 20 cm.
4.
Buat
lubang penanaman dengan jarak sekitar 25 x 25 cm, masukkan bibit ke lubang
tersebut, tutupi bagian akar bibit dengan media hingga melewati leher akar,
usahakan posisi bibit tegak lurus dengan media.
5.
Berikan
larutan hidroponik lewat penyiraman, dapat pula pemberian dilakukan dengan
sistem drip irigation atau sistem lainnya, tanaman baru selanjutnya dipelihara
hingga tumbuh besar.
2.7.
MANFAAT TANAMA SAWI.
Manfaat sawi sangat baik untuk menghilangkan
rasa gatal di tenggorokan pada penderita batuk. Penyembuh penyakit kepala,
bahan pembersih darah, memperbaiki fungsi ginjal, serta memperbaiki dan
memperlancar pencernaan.Sedangkan kandungan yang terdapat pada sawi adalah
protein, lemak, karbohidrat, Ca, P, Fe, Vitamin A, Vitamin B, dan Vitamin C.
BAB III
PROSPEK BISNIS DAN ANEKA KULINER
3.1 Info Bisnis Budidaya Sayur Sawi
Salah
satu jenis sayur yang mudah dibudidayakan adalah tanaman sawi. Sayuran berdaun
hijau ini termasuk tanaman yang tahan terhadap air hujan, dan dapat dipanen
sepanjang tahun tidak tergantung dengan musim. Masa panenpun juga terbilang
cukup pendek, setelah 40 hari ditanam sawi sudah dapat dipanen.
Selain
bisa dibudidayakan di lahan yang luas, sayur juga bisa ditanam menggunakan
polybag. Sehingga bisa memanfaatkan lahan yang tidak terlalu luas. Anda bisa
menggunakan polybag yang berukuran 10 cm, kemudian diisi dengan media tanam
campuran tanah dan kompos. Lubangi bagian tengah media dengan telunjuk sedalam
1 cm, kemudian masukan bibit ke dalamnya, dan di tutup kembali dengan media. Semprot
dengan air, dan lindungi dari sinar matahari secara langsung. 1-3 hari mulai
bibit tersebut akan mulai kerkecambah. Jika system budidaya dengan polybag
tentunya lahan yang di butuhkan tidak perlu luas dan modal budidaya tentunya
telah berkurang, bahkan lahan pekarangan rumah yang sempit bisa dijadikan lahan
tempat budidaya.Karena cara budidaya yang mudah dan modal yang tidak terlalu
menguras kantong, membuat para pelaku bisnis di bidang pertanian menjadi
tertarik untuk berbisnis sayuran sawi tersebut.
Beberapa
jenis sawi yang saat ini cukup popular dan banyak dikonsumsi masyarakat, antara
lain sawi hijau, sawi putih dan sawi pakcoy atau caisim. Dari ketiga jenis sawi
tersebut, pakcoy termasuk jenis yang banyak dibudidayakan petani saat ini.
Batang dan daunnya yang lebih lebar dari sawi hijau biasa, membuat sawi jenis
ini lebih sering digunakan masyarakat dalam berbagai menu masakan. Hal ini
tentu memberikan prospek bisnis yang cukup cerah bagi para petani sawi
pakcoy, karena permintaan pasarnya cukup tinggi.
Untuk
membudidayakan sawi pakcoy, sebaiknya pilih daerah yang memiliki suhu 15-30°
celcius, dan memiliki curah hujan lebih dari 200 mm/bulan. Sehingga tanaman ini
cukup tahan untuk dibudidayakan di dataran rendah. Tahapan budidaya sawi pakcoy
di dataran tinggi dan di dataran rendah juga tidak terlalu berbeda, yaitu
meliputi penyiapan benih, pengolahan lahan, teknik penanaman, penyediaan pupuk
dan pestisida, serta proses pemeliharaan tanaman. Berikut kami berikan
informasi tahapan budidaya sayur sawi pakcoy yang dapat membantu Anda.
3.1.1. Kelebihan bisnis
Budidaya sayur sawi yang mudah dan murah serta tidak butuh waktu lama untuk menikmati hasil panen, hanaya butuh waktu 40 hari setelah tanam kita telah bisa menikmati panen dan tanaman ini dapat di tumpang sarikan dengan tanaman lainnya, sehingga memberikan kesan bahawa bisnis di bidang ini sangat menggiurkan.
3.1.2.Kekurangan bisnis
Kendala bisnis sebagian besar para petani belum mendapatkan para pelanggan yang bisa secara rutin membeli hasil panen sesuai dengan harga yang di tawarkan para petani walaupun banyak para pelanggan dan pengepul langsung ke petani, selain itu para petani sering terkendala dengan daerah budidaya seperti di malang tentunay hanay beberapa daerah saja yang bisa di tanami sawi dengan hasil maksimal seperti Batu dan sekitarnya.
3.1.3 Pemasaran
Pemasaran hasil budidaya sayur bisa dilakukan dengan adanya kerjasama antara petani dan pedagang sayur yang ada di pasar-pasar. Sehingga hasil budidaya disetorkan langsung kepada para pedagang sayur di berbagai pasar yang ada kota tersebut. Atau bisa juga memasarkannya dengan menjalin hubungan kerja ke beberapa pelaku bisnis makanan, biasanya mereka mencari bahan baku sayur langsung ke petani untuk memperoleh harga yang lebih murah.
Selain itu biasanya ada pengepul yang membeli hasil budidaya sayur untuk didistribusikan ke luar daerah, jadi pemasaran bisnis Anda semakin luas. Bukan hanya di dalam kota saja, namun juga dipasarkan di kota-kota lainnya.
Jika tanaman sayuran yang di
tawarkan adalah sayuran organik maka harga akan 2 kali lipat dari sayuran kimia
dan ini bisa di supplay ke supleyer atau restoran dan mall serta took-toko
sayuran organic dalm dan luar kota.
3.2 Aneka Kuliner Dari Sawi
1. Kripik
Sawi
Bahan:
- 1 ikat bayam merah, petik daunnya, cuci bersih, tiriskan
- 1 buah wortel, bersihkan, iris tipis memanjang
Bahan Pencelup:
- 100 gr terigu protein rendah
- 1 sdt tepung tapioka
- 1 sdt garam
- 1/4 sdt lada bubuk, sesuai selera
- 1/4 sdt ketumbar bubuk
- 125 ml air
Cara Membuat:
- Campur semua bahan pencelup, kecuali air, aduk rata.
- Tambahkan air sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga agak kental.
- Panaskan minyak dalam wajan. Celupkan sayuran ke adonan pencelup, lalu goreng hingga kuning kecoklatan.
- Angkat, tiriskan.
2. Sawi putih Saos Tiram
Bahan yang harus disiapkan
1.
Beberapa
lembar sawi putih (sesuai porsi tiap individu)
2.
Sedikit
minyak goreng untuk menumis
3.
Bawang
putih, iris halus
4.
Beberapa
butir bakso olahan, potong kecil
5.
Kecap
asin secukupnya
6.
Saos
tiram secukupnya
7.
Sedikit
gula pasir
Cara membuat:
1. Iris kasar sawi putih
2. Panaskan minyak goreng dalam wajan, tumis bawang putih
hingga harum.
3. Masukkan bakso olahan, tumis sebentar.
4. Masukkan sawi putih, aduk. Masukkan saos tiram, kecap
asin, gula pasir, aduk.
Karena sawi putih mempunyai kandungan air yang banyak,
maka tidak perlu ditambahkan kaldu atau air ketika memasak sayur ini. Namun,
bila Anda menyukai sayur berkuah, kaldu dapat ditambahkan ketika sawi putih
dimasukkan ke dalam wajan; lalu masak sampai mendidih. Terakhir masukkan saos
tiram, kecap asin, dan gula pasir.
Catatan :
*) Brokoli dan sawi daging juga
dapat dimasak dengan cara yang sama. Namun untuk brokoli, rebus dengan air
mendidih selama satu menit sebelum dimasukkan dalam wajan untuk ditumis. Atau,
brokoli di siram dengan air mendidih.
3. Soun Goreng Jamur
Bahan-bahan
:
- 200 gr soun , rendam 10 menit, potong 2 bagian
- 6 bh jamur shitake kering, rendam air panas hingga lunak, iris-iris
- 100 gr Sawi putih, potong 1 cm
- 100 gr daging ayam fillet, potong kecil panjang
- 50 gr udang kupas
- 2 btr telor ayam
- 1 lbr daun seledri, potong kasar
- 1 lbr daun bawang, potong kasar
- 2 sdm blue band
- 2 sdm miyak goreng
Bumbu :
- 4 siung bawang putih, memarkan
- 1 bks Royco ayam
- 1 sdm kecap asin
- 1/2 sdt lada
- 1 sdt gula pasir
- 50 ml kaldu / air
- 1 sdm kecap manis
Cara
membuat :
- Panaskan blue band dan minyak goreng lalu tumis bawang putih hingga harum, masukkan ayam dan udang masak hingga berubah warna.
- Tambahkan Telor, Jamur biarkan sampai matang lalu tambahkan sawi dan semua bumbu.
- Tambahkan soun, kaldu , daun bawang seledri aduk hingga rata dan bumbu meresap.
- Angkat dan sajikan hangat
BAB
IV
PENUTUP
5.1Kesimpulan
Usaha pertanian di bidang budidaya
tanaman hortikultura khususnya tanaman sayuran sawi sangat baiak sekali untuk
di kembangkan di Indonesia yang merupakan daerah tropis yang cocok untuk
tanaman tersebut.Selain itu bisnis di bidang pengolahan sayuran cukup jarang di
temui di masyarakat Indonesia hal tersebut sangat menguntung para pelaku usaha
jika berkeinginan terjun langsung di dunia tersebut. Untuk di olah menjadi
makanan yang siap konsumsi, sawi bisa kita buat menjadi berbagai macam olahan
seperti kripik sawi dan laian-lain.
5.2 Saran
Menurut saya,
usaha tani yang begerak di bidang budidaya tanaman hortikulltura sangat
menjanjikan karena usaha ini dapat member kuntungn yang sangat besar dan
prospek kedepannya juga sangat cerah mengingat tanaman ini tidak terlalu sulit
dala budidaya namun perlu cara yang baik dan ramah lingkungan agar tekhnis
budidaya dapat berjalan dengan baik dan lancer serta dapat terus
berkesinambungan.